PUNK DAN NASIONALISME
Public United Nothing
Kingdom atau yang lebih dikenal dengan singkatan PUNK adalah sebuah nama
untuksebuah gerakan yang berasal dari
Inggris pada era enam puluhan. Gerakan yang pada awalnya mewakili pemberontakan
masyarakat kelas bawah dalam menentang
semua peraturan kerajaan yang tidak berpihak kepada mereka dengan gaya
hidup dan cara mereka sendiri. Namun itu hanya sedikit cerita lama, karena punk
telah berubah dan berkembang seiring perubahan zaman.
Punk memang berasal
dari Inggris namun mulai menampakkan wujudnya di amerika pada era delapan
puluhan. Saat itu menjadi momen kebangkitan kaum muda amerika untuk menentang
semua hal yang menurut mereka tidak sesuai dan merugikan masyarakat. Banyaknya
korupsi serta masalah sosial lain di lingkungan masyarakat amerika kala itu. Berbagai
cara dilakukan untuk melakukan aksi agar didengar dan dilihat dunia, mulai musik
dan kesenian lainnya, hingga gaya hidup.
Punk berbicara tentang
kebebasan berfikir dan bertindak, dengan kata lain mau mandiri dan menjadi diri
sendiri. Do It Your self itulah semangat yang dijunjung tinggi kaum punk sampai
sekarang dimanapun mereka berada. Karena mereka menganggap sebuah kemandirian
adalah harga mati untuk bisa bertahan menjalani kehidupan. Semua aksi diwujudkan
dengan cara mereka sendiri, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Banyak cara-cara kreatif dan inovatif yang
dilakukan agar memperoleh perhatian, bukan hanya berteriak kosong tanpa
melakukan apa- apa.
Melalui musik, punk
menemukan kendaraan untuk semakin mendunia. Ada banyak musisi beraliran punk,
dengan berkarya suka-suka meneriakan semangat juang dan menyindir apa saja yang
tidak sesuai. Mereka tidak takut karya nya tidak dilirik label rekaman besar,
karena mereka mampu memproduksi dan memasarkan karya mereka. Semua hal
dikerjakan sendiri, tidak tergantung sponsor dan donator. Mereka berdiri
didalam komunitas-komunitas yang membuat mereka besar dan melakukan kegiatan
yang menghasilkan agar mampu untuk berbuat banyak.
Kalau hanya melihat
dari penampilan dan pola hidup, mohawk, piercing, anting, tato dan celana jeans
ketat bukan lagi identitas punk. Sebab itu sudah menjadi milik dunia mode dan
fashion. Banyak dari kaum kapitalis yang memakai mode itu saat ini, sedangkan
punk menolak kemapanan dan kapitalisme.
Sebab kaum kapitalis adalah kaum pemalas dan
tidak kreatif, karena menganggap semuanya bisa dibeli dengan uang yang mereka
miliki, sementara punk sangat bertolak belakang dengan hal itu. Kaum punk
adalah manusia pekerja keras yang mau berusaha untuk mewujudkan semua yang
menjadi mimpinya dengan tangannya sendiri. Menjadi diri sendiri untuk bisa
dihargai, dan mau bangkit mandiri untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil
dan beradab.
Lalu sekarang di
Indonesia, bagaimana mungkin kita mengganggap semua orang-orang dijalanan adalah
kaum punk. Apa yang telah mereka
lakukan, dan apa yang mereka teriakan? Apakah sesuai dengan yang terjadi dengan
lingkungan dan kondisi dinegara kita?
Sementara ini adalah Indonesia, bukan Inggris ataupun Amerika, kita hidup di Negara yang penuh
keberagaman. Katanya mereka adalah kaum yang “termarsinahkan”, siapa yang telah
“memarsianhkan” mereka? Bukankah mereka sendiri?
Sebab mereka tidak
lebih dari sekawanan anak jalanan yang mengaku-ngaku sebagai punk. Bagaimana
mungkin mereka bisa dianggap punk kalau mereka taunya hanya meminta-meninta
tanpa melakukan apapun. Punk tidak cukup hanya dengan penampilan.
Hebohnya penampilan
harus diiringi dengan hebohnya pemikiran, itulah prinsip dasar generasi awal
punk. Bukan dengan melakukan tindakkan kriminal dan bersorak-sorak tanpa
berbuat. Wajar berteriak kalau melakukan
perbuatan baik, namun masih ditekan, ditindas dan disudutkan. Barulah pantas
untuk mengaku dizalimi atau dengan kata lain di marjinalkan dan dimarsinahkan.
Seharusnya dengan memilih hidup menjadi
seorang punk kita bisa menjadi diri sendiri dengan berdiri diatas kaki sendiri
dalam menantang kerasnya dunia. Mengapa harus menjadi orang lain atau bangsa
lain disaat telah memilih menjadi seorang punk, bukankah orang-orang dari
bangsa lain itu bangga dengan budaya dan Negara mereka sendiri. Harusnya kita
bisa lebih belajar dan memahami apa itu punk.
Dengan menjadi punk
berarti kita harus menjadi seorang nasionalis, karena punk memberikan kita
kebebasan untuk menjadi diri sendiri. Mencintai tanah tumpah darah dimana kita
dilahirkan dan dibesarkan. Bangkit mandiri untuk kemajuan Negara yang dicintai,
bagaimanpun caranya
Tidak harus menjadi
dan meniru kaum punk dinegara lain, kita
harus berani tampil jadi diri sendiri bukan copy paste. Tampil dengan semua
kelebihan yang ada pada diri serta Negara kita. Sebuah pepatah mengatakan lain
lubuk lain ikannya, dan lain padang lain pula ilalangnya . Punk adalah sebuah
ideologi fleksibel yang bisa disesuaikan dengan kebudayaan dan kondisi negara
tempatnya berkembang. Punk juga tidak bertentangan dengan agama, karena kita
juga membutuhkan kebebasan dan kemandirian untuk menjalankan ibadah sesuai
kepercayaan masing-masing.
Pemberontakan itu tidak harus dengan aksi
turun kejalan dan melakukan tindakan yang tidak berguna, lebih baik memikirkan
dan bekerja untuk sesuatu yang lebih berguna bagi diri dan sesama. Membangun
dan mengembangkan setiap potensi diri sesuai dengan keinginan, menggunakan
segenap kemampuan yang dimiliki untuk berbuat yang terbaik bagi lingkungan dan
Negara.
Tidak terpaku dengan
bantuan orang lain agar bisa dihargai, tapi berbuat dan melakukan hal positif
untuk bisa dihormati. Karena hidup itu butuh tujuh puluh lima persen tindakan
dan dua puluh lima persen kata-kata, barulah semua keinginan bisa diwujudkan.
Bukan dengan hidup menggelandang dijalanan seperti orang yang putus asa dengan
meminta belas kasihan untuk bertahan hidup.
**100513**
Sarang @burunk
#Minangkabau West Sumatera
Komentar
Posting Komentar