KISAHKU DENGAN SEPATU BOT USANG
Teringat saat pertama
kali melihat mereka disebuah etalase toko sepatu, sebuah pandangan pertama yang
langsung membuatku jatuh hati. Namun saat itu aku harus bersabar beberapa bulan
untuk bisa meminang dan membawa mereka pulang. Karena aku harus menyisihkan
sedikit dari tabunganku untuk membayar maharnya kepada pihak toko yang telah
menahannya didalam etalase pajangan. Sekarang ternyata sudah hampir empat tahun
kami bersama. Mereka masih setia
menemaniku melewati hari-hari yang terkadang tidak menentu melewati berbagai
bentuk medan yang ditempuh. Dan mereka adalah sepatu bot bewarna coklat
berbahan dasar kulit dan bergaya Viking. Kakiku menjadi sangat nyaman saat
disarungkan kedalam ruangan yang mereka sediakan, serta langkahku menjadi aman
dan kokoh saat ku berjalan menginjak bumi.
Saat ini kondisi
mereka sudah sangat memprihatinkan. Wajar saja, karena telah cukup lama di
operasikan. Telapak yang sudah menipis, serta jahitan-jahitan yang sudah mulai
terlepas karena factor usia. Mereka sudah terlihat sangat lusuh walaupun masih
sering kusemir untuk mempermuda tampilan mereka. Melihat kondisi mereka saat
ini, aku berncana memensiunkan mereka dan mencari penggantinya. Memang
kerusakan yang paling parah terlihat dibagian sebelah kiri.karena jahitan yang
terlepas membuatnya sedikit menganga dibagian samping. Walaupun demikian mereka masih tetap
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi kedua belah kaki ku dalam melangkah.
Sebelum mendapatkan
pengganti dan meletakkan mereka didalam rak sepatu agar bisa beristirahat,
sebuah pemikiran datang menghampiriku. Aku teringat akan sebuaah kata bijak
yang berbunyi, “Pasangan itu seperti sepasang sepatu, walau berbeda sisi tapi saling
melengkapi. Apabila satu sisi hilang maka tidak akan berarti sisi yang lain”. Sepatu
tidak pernah egois dalam melangkah, apabila yang satu maju yang lain siap
menahan dibelakang, begitupun sebaliknya. Pasangan yang selalu setia hingga
akhir hayat, susah senang dilewati bersama. Padahal mereka telah ditakdirkan untuk
selalu berada dibawah menahan beratnya beban tubuh kita. namun mereka tidak
pernah mengeluh dan tetap ikhlas menjalankan apa yang sudah menjadi takdirnya.
Mereka tetap bersama hingga akhirnya jasa mereka tidak bisa dipakai lagi. Dan
mereka tetap mau melindungi dan menjaga kaki manusia dalam melangkah menginjak
permukaan bumi. Loyalitas yang tiada duanya dan tidak bisa terbantahkan.
Saat itu aku
tersadar, betapa hebatnya mereka. Andaikan kita bisa menjadi pasangan yang
seperti itu. Berbeda namun bisa satu dalam melangkah dan melewati kerasnya
kehidupan. Selalu bersama berdampingan walau memiliki perbedaan tanggung jawab
dan kehidupan. Saling melengkapi dan
mendukung dalam menjalani suka duka kehidupan, serta selalu setia hingga akhir
waktu tanpa ada yang berkhianat. bukankan itu sesuatu yang sanagt indah,
berjalan beriringan dan berdampingan didalam perbedaan. Karena dengan
perbendaan itu kita menjadi sempurna. Tidak ada yang merasa lebih berkuasa dari
yan lain untuk bergerak dan melangkah. Semua nya menjalankan tugas
masing-masing dengan tujuan yang sama. Tidak ada yang merasa diberatkan dan
tidak ada yang merasa dilukai karena perbedaan itu. Dunia tanpa keegoisan dan
kemunafikan dari kedua belah pihak. Hal itulah yang kulihat dan kurasakan dari
perjalanan sepasang sepatu. Benar-benar sesuatu yang sangat luar biasa dan
menakjubkan untuk pembelajaran bagi kita bagaimana menjalankan kehidupan ini.
Setelah cukup lama
termenung merrenungkankan bagaimana kisah sepasang sepatu,aku mencoba kembali
melihat kondisi sepatu bot ku yang katanya sudah tidak layak pakai. Awalnya aku
memang berfikir untuk memensiunkan mereka dengan mencari penggantinya yang
baru. Tapi teringat semua kenangan yang pernah aku lewati bersama mereka
setelah hampir empat tahun bersama. Aku berubah fikiran, lebih baik mereka
kuperbaiki agar mereka bisa terus melindungi kakiku lebih lama lagi. Karena
itulah sepatu bot kulit pertama yang kubeli dengan hasil jerih payah ku
sendiri. mereka adalah saksi bisu dari segala yang kulakukan untuk menjalani
kehidupanku. Telah kuputuskan untuk mencari tukang sol sepatu terbaik agar
mereka bisa pulih kembali seperti sedia kala.
Dengan telapak yang baru nanti mereka pasti akan kokoh kembali. sebagai
ucapan terima kasihku atas pelajaran yang telah kudapat dari mereka.
**190413**
Sarang @buruank
#Minangkabau West Sumatera
Komentar
Posting Komentar