SAMBA LADO GULAI PAKU SEHABIS JUMAT


Jumat yang cerah dipertengahan bulan april. Tidak seperti jumat-jumat sebelumnya, kali ini sangat berbeda. Entah mengapa aku sangat ingin untuk menunaikan ibadah shalat jumat di masjid di kampung. Tempat orang tua ku sekarang menetap, dan menikmati hari tua mereka dengan nyaman dan santai. Rasa nya sudah lama sekali  tidak shalat jumat disana, seiring dengan kesibukan hari-hariku saat ini.
Sekitar tiga puluh menit sebelum azan berkumandang aku telah sampai disana. Aku lihat kendaraan ayahku sudah terparkir di parkiran masjid. Namun aku tidak melihat beliau,mungkin telah lebih dulu masuk kedalam masjid. Dan sengaja aku tidak mencarinya, karena aku berencana mengasih sedikit kejutan kepada beliau setelah selesai shalat jumat. Dan seperti kebayakan orang, aku tidak langsung menuju ruang masjid. Kulihat sdisekitar ternyata sudah ada orang-orang yang telah kukenal berkumpul dan bercerita dihalaman masjid. Memang hari jumat selalu hari yang special menurutku, karena selain beribadah juga bisa bersosialisasi dan bertemu dengan orang-orang yang mungkin dalam kehidupan sehari-hari jarang bertemu. Susana hangat diirngi cerah nya hari  disiang itu. Bersalaman, bertukar kabar dan bercerita. Benar-benar susanana yang menakjubkan dihari jumat. Dan mungkin hal itu juga yang mebuatku ingin melaksanakan ibadah shalat jumat hari dikampung hari itu. “Malapeh taragak jo kawan-kawan lamo” seperti kata dari orang-orang minang untuk mengungkapkan rasa ingin bertemu dengan teman-teman yang telah lama tidak berjumpa. Profesiku sekarang memang membuatku  harus meninggalkan tempat dimana aku pernah bermain menikmati masa kecilku. Jadi mungkin wajar aku sering “taragak” ketempat itu, walaupun hanya sejenak untuk sekedar bernostalgia disana. Hehehe J
 Lima menit sebelum azan berkumandang acara temu kangen yang singkat itupun berakhir. Semua bersiap untuk mengambil wudhu dan masuk kedalam masjid untuk ikut berdoa bersama menunggu azan di kumandangkan oleh muazin. Sebuah tradisi yang masih terjaga dengan baik di kampung halaman ku sampai saa ini, berdoa dan berzikir bersama sebelum azan. Didalam masjid aku duduk dengan nyaman di saf bagian depan. aku salami orang-orang yang ada di kiri dan kananku. Dan kulihat ayahku telah duduk manis dideretan saf yang sama dengan ku.  Namun sedikit kaget ketika aku juga melihat saudaraku telah ada dideretan saf itu. Sedikit bertanya-tanya dalam hati kenapa tu anak juga ikut nongol hari ini,  tapi harus kusimpan dulu sampai ibadah selesai. Kulihat dia tersenyum sambil memberikan jempol meberi tanda padaku, seakan memberi pernyataan, ‘ hahaha… gue juga hadir loh”. Ahh, tapi terserah dah, yang penting aku juga hadir hari ini…hahaha. Kadang tu anak memang gam au kalah, selalu mau ikut kemana aku pergi. Kadang bikin aku kesal tapi aku ga bisa nolak karena dia memang sering tiba-tiba ada dibelakangku, jadi mau gam au aku harus mau mengajaknya kemanapun aku bermain. Ckckckck L Benar-benar adik yang suka maksa, tapi menyenangkan…hahaha. Sekarang  kami  memang  jarang bertemu. Karena profesi dan tempat hidup yang berbeda, namun tetap menjaga komunikasi. Kadang sering bikin pacarku sedikit cemburu karena pas dia telpon sering kali harus terpaksa menunggu karena aku lagi telpon-telponan dengan adik-adikku. Hehehe , tapi ga pernah sampai bertengkar, karena sehabis itu aku selalu mengatakan kepadanya dengan siapa aku bicara barusan. Karena mereka juga sangat akrab, dan terutama saat menjahili dan ngisengin aku bersama- bersama. Kesal, tapi mau gimana lagi…hahahaha J
Ibadah shalat jumat pun berjalan dengan lancar dan khidmat. Sengaja lebih dulu keluar untuk menunggu ayah dan saudara laki-laki ku. Karena tujuanku memang mau memberi kejutan kepada ayah dan ibu. Tidak lama setelah aku keluar ternyata adikku  juga telah mengikutiku langkah ku meninggalkan ruangan masjid. Tanpa basa basi langsung menuju ketempatku memarkirkan kendaraan dan menjejali ku dengan berbagai pertanyaan aneh dan menggelitik. Dan kali ini ternyata aku didului oleh dia untuk bertanya. Ngapain uda pulang??? Kangen gue ya, hahahaha. Serta perkataan dan pentanyaan-pertanyaan aneh lain nya yang mebuatku juga ikut tertawa dan tersenyum. Satu hal yang sama dari tujuan kami pulang hari ini, taragak makan siang sehabis jumat di rumah ibu. Dan sama-sama sengaja untuk tidak memberi kabar kalau kami akan pulan hari ini.. Setelah cukup lama berdua bercerita, akhirnya ayah keluar masjid dan kami langsung menghampiri. Sedikit terkejut saat ayah melihat kami tiba-tiba muncul berdua siang itu. Kami salami tangan ayah lalu mengantarkan beliau ketempat kendaraannya di parkir.  Akhirnya kami bertiga meluncur pulang kerumah ibu. Dan ternyata sebuah kejutan datang lagi, kali ini untuk aku dan saudara laki-lakiku. Ditengah perjalanan menuju rumah ibu rombongan kami bertambah satu lagi. Dan tidak lain dan tidak bukan saudari ku yang bawel nya minta ampun tapi selalu ngangenin. Aku tersenyum, dan merasa bersyukur karena harin lengkap, dan ternyata tidak hanya aku yang “taragak pulang kampuang”…. Ternyata mereka juga kangen rumah hari itu juga. Sebuah kebeyulan yang sangat luar biasa. Thanks GOD.
Ternyata dirumah masih sama seperti biasa. Ibu telah menunngu untuk makan siang bareng. Memang sudah kebiasaan dikeluargaku makan bersama sehabis shalat jumat. Lagi-lagi kami bikin kejutan kecil, kali ini untuk Ibu. Ternyata ayah tidak sendirian pulang kerumah, bawa-bawa anggota. Ayah langsung ngasih laporan sama ibu  kalau beliau nemu anak-anak ilang dijalanan dan maksa untuk ikut ayah pulang. Ckckckck…kami dikirain bertiga dibilang anak ilang…hahahahaha. Orang tua ku memang senang bercanda dan hal itu juga terbawa pada diri kami bertiga. Selalu tersenyum dan tertawa disaat suka dan duka alah sebuah kewajiban yang tidak bisa kami tinggalkan sampai saat ini. Bergantian kami cium tangan ibu. Sambil bercanda ibu langsung bilang “anak-anak den pasti lah litak , capeklah makan wak lai…”.  Hahaha, mungkin beliau kasihan melihat tampang kami yang keliatan lesu. Jumat siang itu semakin biru sebiru hati keluargaku. Tertawa riang bersama, saling mengejek seperti biasanya. Dan selalu yang menjadi target saudariku satu-satunya dan satu-satunya yang akan meneruskan silisilah keturunan minang keluargaku kepada anak-anaknya kelak. Benar-benar hari yang menyenangkan untuk kami semua. Dan seperti yang sudah-sudah, saat-saat makan bersama adalah saat yang selalu kami tunggu. Karena disanalah ruang bacarito untuak kamai sekeluarga. Disana tempat kami bertukar cerita satu sama lain. Dan ternyata siang itu ibu membuat sayur gulai paku dan ikan teri samba lado. Hidangan yang sangat menggugah selera. Bagaikan orang yang tidak makan-makan beberapa hari dan sangat kelaparan tanpa pikir panjang kami menyerbu samba lado gulai paku yang telah menunggu di meja makan. Sungguh nikmat, makan gulai paku ditambah samba lado ikan teri sekeluarga, moment yang sudah sangat jarang kami dapatkan saat ini. Susana makan yang meriah dan sungguh nikmat. Mungkin beliau sudah punya firasat anak-anaknya akan pulang dan makan siang dirumah hari ini, ibu telah memasak lebih untuk makan siang. Dan sambil berseloroh ibu mengatakan “harumnya samba lado dan gulai paku” ini yang memanggil kalian pulang. Memang bebar, karena kami tidak pernah sebelumnya mengatur rencana untuk pulang kampong bersamaan. Tapi hari itu tiba-tiba saja kami bertiga sangat ingin untuk makan siang sehabis jumat bersama dirumah ibu. Kami bertiga memang meiliki selera berbeda, tapi kalau sudah menyangkut samba lado dan gulai paku bisa bikin berantem karena selalu berebut untuk mendapat yang paling banyak. Kumelihat senyum bahagia dari kedua orang tua ku. Dan aku juga merasakan kalau mereka  rindu akan saat-saat seperti ini. Saat bisa makan bersama bercanda dan tertawa. Dan samba lado gulai paku ini telah membuat kami berkumpul siang ini, untuk melepaskan rindu walau sejenak. Terima kasih Tuhan karena untuk jumat yang indah ini. Dan terima kasih Tuhan telah mengirimkan aroma samba lado gulai paku ini ketempat kami berada. Karena aroma itu telah menuntun kami untuk pulang berkumpul bersama di hari Jumat yang indah ini. 
Tak terasa waktu berlalu sangat cepat, dan tiba saatnya kami kembali kesarang masing-masing. Sebelum pamit balik pulang kami menerima jatah samba lado gulai paku lagi untuk dibawa pulang ketempat masing-masing.  Terima kasih ibu untuk gulai paku dan paling enak ternikmat diseluruh dunia ini. Kami  akan selalu merindukannya dimapun kami berada. Dan terimaksih atas doa-doa mu untuk kami anak-anakmu. Tanpa doa ibu kami tidak akan bisa menjadi apa-apa. Tidak akan ada sesuatu pun yang bisa menggantikan doa dari seorang ibu untuk anaknya. Dan kami akan terus berusaha untuk menjadi seorang anak yang berbakti kepada orang tua hingga akhir hayat kami. Karena mungkin hanya itu yang bisa berikan untuk membalas semua jasa dari orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan kami semua denga kasih sayang yang tulus dan tiada bandingannya.
*****
Arti bahasa :
Samba lado = sambal dari cabe merah
Gulai paku = gulai dari daun pakis yang masih muda
Taragak = rindu
Litak = lapar
Capeklah = bergegas
Basobok = bertemu
Malapeh = melepas
Den, aden = saya, aku
Wak, awak = kita, dan bisa juga dipakai untuk menyebut diri sendiri
Lamo = lama
Kampuang = kampung
**120413**
Sarang @buruank #Minagkabau West Sumatera

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENANAM POHON UNTUK TABUNGAN PENSIUN

BERKARYA UNTUK KEHIDUPAN ABADI

KARENA MIMPIKU ADALAH DOA DAN SEMANGATKU